Sabtu, 18 Desember 2010

Tambahrejo


Desa tambahrejo adalah salah satu desa di kecamatan Pageruyung yang memiliki potensi di bidang pertanian jambu. Banyak warga di desa Tambahrejo yang memanfaatkan ladangnya untuk di tanami jambu, hanya sayangnya warga desa Tambahrejo kurang menggali potensi yang dimiliki sehingga warga hanya menggunakan hasil dari pertanian  jambu tersebut sebagai hasil pertanian dan dijual hanya sebagai buah. Akibatnya adalah harga buah jambu sangat rendah dan tidak mampu dijadikan sebagai pemasukan tambahan bagi warga desa Tambahrejo. Sebenarnya buah jambu dapat dijadikan sebagai penganan olahan. Penganan olahan jambu tersebut adalah  penganan dodol jambu, sirup jambu dan selai jambu. Semua penganan olahan tersebut berbahan dasar jambu, sehingga  petani penghasil jambu dapat mengolah buah jambu yang dulunya hanya sebagai buah dapat diolah menjadi suatu produk olahan yang menjanjikan. Dengan demikian dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan pemasukan penghasilan bagi warga desa Tambahrejo. Berikut beberapa contoh penganan olahan jambu yang telah dikembangkan oleh warga desa Tambahrejo, disertai pula dengan bahan dan cara membuatnya.
















DODOL JAMBU MERAH


Bahan :
·         Bubur jambu merah 1 kg
·         Gula pasir 200 gr
·         1 butir kelapa parut
·         Gula merah 200 gr
·         Tepung ketan 200 gr
·         Margarine 1 sendok makan
·         Plastic kemasan

Cara Membuat :
·         Jambu merah dikupas, dipotong kecil-kecil dan kukus selama 20 menit, kemudian diblender sampai halus (tanpa penambahan air).
·         Saring dengan menggunakan saringan untuk memisahkan bubur dari biji jambu.
·         1 butir kelapa parut, tambahkan iar 500 ml dan ambil santannya, santan dibagi menjadi 2 bagian.
·         Gula merah disisir tambahkan gula pasir, masak bersama dengan santan 250 ml sampai berbuih (kemrambut).
·         250 ml santan tambahkan 200 gr tepung ketan dan aduk sampai tercampur sempurna, masukkan dalam bubu

Nilai gizi/Keunggulan
Dodol jambu ini di buat dengan menggunakan 100 % gula asli dan tanpa menggunakan bahan pengawet karena melalui proses pemasakan yang cukup lama sehinga aman di konsumsi. Selain itu dodol jambu ini dibuat dengan menggunakan buah jambu pilihan, dimana  kandungan gizi pada buah jambu sangatlah banyak, karena mengandung vitamin C, kalsium, fosfor, vitamin B1, dan vitamin A yang berguna bagi tubuh kita.










SIRUP JAMBU MERAH

Bahan                                                            
ü  Jambu merah 1 kg.
ü  Gula pasir 600 gr.
ü  Glukosa cair 200 gr.
ü  CMC 1 sendok makan.
ü  Pewarna merah 1 sendok makan.
ü  Benzoate 3 gr

Cara Membuat `                               
ü  Jambu dipotong-potong kecil, kemudian dicuci sampai bersih.
ü  Blender potongan jambu dengan penambahan air 2:1 (1 bagian jambu dan 2 bagian air) sampai halus.
ü  Saring dengan menggunakan kain saring.
ü  Air hasil saringan ditakar kemudian dipanaskan, tambahkan gula sebanyak 60 %, panaskan dengan api sedang  ± 30 menit.
ü  Tambahkan glukosa  cair sebanyak 20% dan CMC aduk sampai tercampur sempurna, panaskan sampai agak mengental (± 30 menit).
ü  Sirup jambu merah di saring setelah agak dingin siap dikemas

Nilai Gizi/Keunggulan Produk        
Keunggulan dari produk ini adalah  produk ini dibuat dengan menggunakan 100 % gula asli, sehingga aman di konsumsi.  Sirup jambu dibuat dengan menggunakan buah jambu plihan, dimana kandungan gizi pada buah jambu sangatlah banyak yaitu mengandung vitamin C, kalsium, fosfor, vitamin B1, dan vitamin A yang berguna bagi tubuh kita.



                                                       








SELAI JAMBU MERAH

Bahan
ü    Jambu 1 Kg (Jambu  matang dan jambu mengkal
            dengan perbandingan 2:1)
ü  Gula Pasir 2 Kg
ü  Garam ½ sendok the





Cara Membuat
ü  Jambu merah di kupas, hilangkan bijinya dan cuci hingga bersih
ü  Jambu merah yang matang direbus kemudian dihaluskan, sedangkan jambu yang mengkal di parut.
ü  Siapkan wajan, masak jambu, gula, dan garam
ü  Masak hingga mengental sambil terus diaduk.
ü  Selai jambu siap di nikmati.

Nilai gizi/Keunggulan
Selai  jambu ini di buat dengan menggunakan 100 % gula asli dan tanpa menggunakan bahan pengawet karena melalui proses pemasakan yang cukup lama sehinga aman di konsumsi.






Krikil

Sumber Daya Alam
DesaKrikil merupakan salah satu desa di kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal yang memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah. Iklim yang sejuk dan didukung oleh tanah yang subur di desa Krikil sangat cocok untuk pertanian. Hasil utama dari sektor pertanian adalah padi, jagung, dan cabai. Selain itu di bidang perkebunan, banyak warga yang membudidayakan jambu biji merah, melinjo, dan kakao serta tanaman berkayu keras seperti sengon dan mahoni. Peternakan yang berkembang di Desa Krikil antara lain adalah ayam dan sapi.
 Gb. Kebun jambu biji

 
Gb. Ladang Jagung

Gb. Pemandangan alam Desa Krikil.


Ekonomi/ Industri/ TTG
Kegiatan ekonomi di Desa yang dikepalai oleh Bapak Sutrisno ini sebagian besar bersumber dari hasil dari pertanian dan perkebunan. Dalam sektor ekonomi, desa Krikil memeiliki pengorganisasian yang cukup baik. Beberapa petani tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang merupakan cikal bakal koperasi di Desa Krikil. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani dan peternak. Beberapa bekerja di bidang jasa dan wiraswasta. Salah satunya adalah usaha percetakan Adi Karya yang dikelola oleh bapak Adi yang beralamat di Dukuh Pejaten. Percetakan Adi Karya ini melayani pembuatan spanduk, pamphlet, kartu nama, sablon kaos dan plastik, undangan dan lain-lain. Di beberapa dukuh juga terdapat usaha ekonomi produktif berbasis home industry yang mengolah kedelai menjadi tahu dan tempe. Usaha tahu tempe ini selain menguntungkan pemilik usaha juga memberikan manfaat bagi para peternak karena limbah dari industry ini dapat dipakai sebagai pakan ternak.
Dalam hal kesenian, di Desa Krikil terdapat kelompok kesenia Barongan. Kata barong sendiri identik dengan topeng seperti pada kesenian reog singo barong. Pemain barongan yang ada di desa Krikil ini pun menggunakan topeng berbentuk harimau, bedanya dengan reog adalah bentuk topeng, dan cara menarikannya. Barongan ini ditarikan oleh dua orang seperti pada kesenian masyarakat tiong hoa, barongsai. Kesenian ini terdiri atas sekelompok pemain gamelan dan para penari. Penampilan barongan biasanya juga disertai dengan tari jaran kepang (kuda lumping) yang dimainkan oleh anak-anak baik laki-laki maupun perempuan serta orang dewasa. Kesenian ini memang sering kali mengandung unsur mistis karena bisa jadi beberapa penari barongan maupun kuda lumping akan mengalami hysteria masal (kesurupan). Saat mengalami hal itu, para penari akan kehilangan kesadarannya dan mulai menari sesuka hati bahkan terkadang dapat menyuguhkan atraksi menarik seperti memakan bunga dan sesaji serta mengupas buah kelapa. Menariknya, tidak hanya para penari yang mengalami hysteria, warga yang menonton pun bila bersentuhan dapat “tertular” juga. Selama atraksi berlangsung pemain gamelan akan mengiringi penari dengan lagu tradisional yang konon juga berbau mistis seperti lagu dolanan “Sluku-Sluku Bathok”.
Gb. Tari barongan
 Gb. Atraksi mengupas buah kelapa
 Gb. Tarian penari yang mengalami hysteria

Gb. Tari kuda lumping

Selasa, 14 Desember 2010

Surokonto Wetan


Desa Surokonto Wetan berada di sebelah utara Kecamatan Pageruyung di Kabupaten Kendal. Terdapat 5 dusun yang dikepalai seorang “Kamituwo” atau dalam bahasa Indonesia berarti Kepala Dusun. Dusun tersebut adalah Sekecer, Sempulawang, Dadapayam, Krajan, dan Watudono. Bentangan alam Desa Surokonto Wetan meliputi daerah sawah, perkebunan karet, perkebunan jagung, perkebunan tebu yang luas. Suhu udara di daerah tersebut cukup dingin sehingga memungkinkan banyak variasi tanaman yang dapat tumbuh di sana. Diantaranya yang banyak terdapat di sana adalah Pisang Raja. Di daerah tersebut banyak tumbuh pohon Pisang Raja. Banyaknya pohon pisang di daerah tersebut menyebabkan pisang di daerah tersebut mudah didapat dengan harga yang sangat murah. Untuk itu perlunya diadakan pelatihan agar dapat meningkatkan nilai jual potensi pisang tersebut agar dapat meningkatkan perekonomian desa tersebut.
Selain pisang, di daerah persawahan Desa Surokonto Wetan juga memiliki potensi lain, yaitu belut sawah. Belut sawah banyak hidup di daerah tersebut. Daerahnya yang tidak terlalu panas dan penggunaan pupuk organik menyebabkan banyak belut yang hidup di persawahan tersebut. Belut sawah sendiri memiliki nilai gizi yang sangat baik. Bayangkan saja! 1 ons belut memiliki kandungan protein yang setara dengan 1 ons daging sapi. WOW!!
Jadi belut dapat menjadi makanan alternatif pengganti daging yang tentunya dengan harga yang murah.

Surokonto Kulon


Desa Surokonto Kulon merupakan salah satu desa di kecamatan Pageruyung yang kaya akan sumber daya alam. Sebagian besar wilayah desa merupakan lahan perkebunan, ladang, dan sawah. Mayoritas  penduduknya berprofesi sebagai petani atau buruh tani. Hasil bumi yang cukup melimpah di desa ini adalah padi atau beras.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak menutup potensi desa hanya tergantung pada sumber daya alamnya saja. Masih banyak usaha-usaha kecil yang di miliki oleh warga desa yang memiliki potensi yang sangat besar namun terhambat dalam hal pemasaran. Ada pun usaha kecil berpotesi yang ada di desa Surokonto Kulon antara lain:
1.      Pembuatan Emping
Emping merupakan salah satu makanan yang dihasilkan dari tumbuhan melinjo. Cemilan ini sering kali kita jumpai di berbagai acara, dimana-mana dan diberbagai kesempatan. Bentuknya yang tipis dan renyah membuat cemilan ini digemari oleh berbagai kalangan.
Desa Surokonto Kulon, dukuh Krajan terdapat dua orang warga pembuat emping mlinjo yaitu ibu Buri’ah dan ibu Sariatun, yang menjalankan usahanya masing-masing. Usaha pembuatan emping yang mereka jalankan merupakan usaha  kecil yang belum memiliki pegawai maupun tempat usaha sendiri. Usaha tersebut mereka jalankan sendiri di rumah masing-masing dengan bantuan pihak keluarga sendiri. Setiap harinya pembuat emping tersebut dapat membuat emping hingga 10 kg melinjo.
Proses pembuatan emping dari melinjo tidaklah mudah, memerlukan tenaga yang lebih. Alat-alat yang digunakan untuk membuatnya pun hanya ada di pasar yang merupakan kawasan pusat pengrajin emping saja. Adapun proses pembuatan emping melinjo, yaitu:
1.)    Melinjo dikupas lalu disimpan hingga kering,
2.)    Melinjo yang sudah kering lalu disangrai hingga matang dengan ciri bila dikupas kulit bijinya, isi bjinya tampak lebih bening,
3.)    Mlinjo yang sudah disangrai dikupas kulitnya kembali dengan dipukul batu,
4.)    Setelah dikupas, 2 - 3 butir melinjo dipukul-pukul hingga pipih dengan palu emping yang beratnya 2 kg di atas batu yang dan diberi alas plastik khusus untuk membuat emping,
5.)    Setelah plastik tersebut penuh dengan emping, kemudian emping-emping tersebut dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga emping-emping tersebut kering,
6.)    Emping-emping tersebut dikemas dalam plastik atau kranjang.
Usaha pembuatan emping ini sangat berpotensi, namun masih terbentur dengan pemasaran dan kepegawaian. Hanya ibu Buriah dan bu Sariatun yang bisa membuat emping sehingga sangat sulit untuk mendapat pegawai. Hal ini membuat produksi emping tersebut menjadi terbatas.
2.      Pengrajin Patung dari Batu
Desa Surokonto Kulon memiliki sungai sebagai sumber air. Akan tetapi sungai tidak hanya dapat diambil airnya, oleh tangan yang kreatif dan trampil sungai juga diambil batunya untuk dijadikan sebuah karya yang mempunyai nilai lebih berupa patung.
Seorang warga di dukuh Jampangan desa Surokonto Kulon memiliki imajinasi yang sangat tinggi, kreatif dan terampil dalam membuat patung. Banyak karya berupa patung yang terbuat dari batu yang telah ia ciptakan. Mulai dari asbak, ukiran kaligrafi, patung realisme, hingga patung imajinatif tercipta dari tangannya.
Bermodalkan tatah, palu, kuas dan peralatan sederhana lainya dia dapat menciptakan berbagai macam bentuk yang ada dalam imajinasinya. Bahan utama patungnya adalah batu-batu yang ada di tepi-tepi sungai yang ada di Desa Surokonto Kulon dan juga ada yang dari tanah liat. Pengrajin patung ini juga tak segan untuk mencari batu-batu yang memiliki kualitas yang lebih baik hingga keluar kota.
Telah banyak karya patung yang ia ciptakan. Akan tetapi, usaha yang berpotensi sangat besar ini harus terhambat oleh pemasarannya. Sulit baginya untuk menjangkau konsumen peminat hasil karyanya dengan letak rumah sekaligus tempat kerjanya yang berada di desa yang cukup sulit dijangkau ini.

3.      Keterampilan membuat tas dengan sulaman
Pemuda merupakan sumber daya manusia yang paling berpotensi. Oleh karena itu perlu adanya suatu pelatihan untuk memunculkan dan mengembangkan potensi pemuda-pemudi tersebut. Remaja putri desa Surokonto Kulon telah mendapatkan pelatihan pembuatan tas dengan berbagai macam sulaman, mulai dari sulaman benang, payet hingga sulam pita oleh Tim KKN UNNES`10 hingga dapat menciptakan sebuah karya berupa tas yang sangat cantik dengan hiasan berupa sulaman.
Meski hanya mendapatkan pelatihan dalam waktu singkat, namun remaja putri ini telah terampil membuat berbagai macam sulaman, mulai dari sulaman benang, payet, hingga sulaman pita. Keterampilan ini dimanfaatkan oleh remaja putri desa Surokonto Kulon untuk membuat sebuah usaha untuk dapat meningkatkan perekonomian. Jadi, jangan remehkan usaha yang baru dirintis oleh para remaja putri ini.

4.      Keterampilan menghias jilbab dengan sulaman
Di desa Surokonto Kulon, kegiatan kumpul warganya berupa pengajian sekaligus PKK. Tim KKN UNNES mengisi kegiatan PKK dan pengajian tersebut dengan keterampilan menghias jilbab polos yang biasa digunakan ibu-ibu tersebut dengan sulaman benang, payet, atau pita.
Selain untuk mengisi kegiatan PKK dan pengajian tersebut, hal ini dapat menambah potensi ibu-ibu desa untuk membuat usaha menghias jilbab untuk menambah nilai dari jilbab tersebut sehingga dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu, secara tidak langsung meningkatkan perekonomian desa pada umumnya dan perekonomian keluarga pada khususnya.
Berawal dari hanya sekedar untuk mengisi waktu luang dengan menghias jilbab yang polos, ibu-ibu tersebut dapat membeli jilbab polos yang kemudian dihias sesuai selera atau bahkan dapat dijual kembali daqn mendapatkan keuntungan dari jilbab yang telah dihias tersebut.